Serangan Israel
terhadap Lebanon,palestina baru- baru ini menegaskan kembali untuk yang
kesekian kalinya, bahwa kaum Yahudi la’natullahi alaihim tidak akan berhenti
membenci dan memusuhi umat Islam, sampai kapan pun. Allah Subhanahu Wata’ala
telah men-ceritakan hakikat kedengkian, permusuhan dan kebencian orang Yahudi
kepada umat Islam. “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras
permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan
orang-orang musyrik. (QS. Al Maidah; 82). “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak
akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka.” (QS. Al
Baqarah;120).Ironisnya, umat Islam dunia, termasuk Indonesia tidak banyak yang
terketuk hatinya untuk membantu saudara-saudaranya di medan laga, baik bantuan
tenaga, materi maupun doa.Banyak hal yang melatar-belakangi kenapa
negara-negara Islam di dunia, khususnya negara Timur Tengah enggan membantu
tentara Hizbullah ini. Selain karena bangsa-bangsa Timur Tengah banyak yang
terikat oleh perjanjian Camp. David yang dikendalikan oleh Amerika Serikat,
negara-negara Arab dan umat Islam sedunia lebih melihat bahwa perang antara
Israil dan Lebanon ini tak ubahnya sebagai perang antara Yahudi dan Syi’ah,
bukan perang Yahudi dan Islam. Umat Islam hendaknya mau melihat bahwa
orang-orang Yahudi sejak dahulu kala selalu jadi komunitas pembangkang kepada
Allah dan utusan-utusanNya.
Tidak sedikit
Nabi-Nabi Allah mereka bunuh dengan tanpa alasan yang benar. “Mereka diliputi
kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali
(agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat
kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena
mereka kufur kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang
benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (QS.
Ali Imran;112).
Api kebencian
dan permusuhan orang-orang Yahudi terhadap umat Islam sudah dikobarkan sejak
tarikan nafas umat Islam pertama. Tidak jarang mereka berupaya melakukan
pembunuhan terhadap Nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam, tapi tidak
selalu berhasil. Dan sampai kini dan kapan pun, mereka tiada henti-henti
memusuhi dan memerang umat Islam.Bangsa Israel yang disokong oleh Amerika dan
sekutu-sekutunya dengan senjata-senjata penghancur telah membunuh anak-anak,
wanita dan orang-orang tua muslim Bangsa Lebanon dan Palestina. Peluru-peluru
berhulu ledak mereka telah mengakibatkan terbunuhnya umat Islam secara biadap
dan membuat mereka cacat seumur hidup. Tidak hanya itu, mereka juga telah
menjadikan masjid di kawasan Palestina sebagai toko minuman keras,
tempat-tempat perjudian, kandang ternak dan tempat pembuangan sampah. Mereka
juga merusak Masjidil Aqsha dan menggali lubang-lubang di bawahnya supaya
masjid ini roboh. Dan Yahudi akan terus selalu memusuhi dan memerang Islam.
Namun, karena
yang yang dihajar dan diserang oleh Israel baru-baru ini adalah kelompok
Hizbullah yang divonis berhaluan Syi’ah, maka umat Islam lainnya terutama yang
berhaluan Sunni sama sekali tak terketuk ghirahnya sama sekali. Orang-orang
Yahudi sadar betul bahwa issu Sunni-Syi’ah adalah “borok” paling besar yang
men-jangkiti umat Islam. Borok ini diketahui betul oleh Israel sebagai titik
kelemahan umat Islam yang paling mendasar. Israel sangat yakin bahwa kalau
mereka menyerang Hizbullah, maka umat Islam lainnya pasti hanya akan duduk
manis menyaksikan pertem-puran ini di depan pesawat televisinya masing-masing.
Dan keyakinan orang-orang Yahudi ini pun benar-benar terbukti. Tidak ada
kekuatan Islam lain yang membantu mereka baik berupa tenaga maupun materi.
Bahkan bantuan doa dari seluruh umat Islam di penjuru dunia pun tidak begitu
signifikan semangat dan geloranya. Padahal, realita di medan tempur, yang diserang
Israel tidak hanya Hizbullah, tapi juga tidak sedikit dari rakyat Lebanon yang
Sunni menjadi korban keganasan orang Yahudi. Mayat-mayat me-reka
bergelempangan, anak-anak balita mati terbujur kaku, rumah-rumah mereka hancur
lebur, rata dengan tanah.
Inilah mungkin
kelemahan mendasar umat Islam. Kekuatan Islam yang besar telah terpolarisasi
dalam beberapa kelompok yang antara satu kelompok dengan yang lain saling acuh,
tidak peduli dan bahkan saling memusuhi. Oleh karenanya, meski umat Islam
berjumlah lebih dari 1.500.000.000 (1,5 milyar) tapi tidak dapat berbuat banyak
melawan orang-orang Yahudi yang hanya berkisar 20-an juta. Sikap acuh tak acuh
dan ogah-ogahan mayoritas umat Islam, terutama para pemimpin negara-negara Arab
terhadap nasib saudara-saudaranya yang di-bunuh dan dicincang oleh orang-orang
Yahudi besar kemungkinan karena umat Islam tidak lagi memiliki ghirah jihad
berperang melawan musuh-musuh Allah. Ketakutan dan keloyoan umat Islam,
khususnya para pemimpin negara-negara Arab ini karena sebagian besar mereka
telah dikendalikan secara sistematis oleh kekuatan Amerika dan
sekutu-sekutunya. Inilah persis dengan apa yang dikatakan oleh Nabi Muhammad
Shollallahu alaihi wasallam bahwa umat Islam akan dijangkiti oleh penyakit
wahn.
Rasulullah bersabda,
“Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya
orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring.” Seseorang berkata, “Apakah
karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu
banyak sekali, tetapi kamu seperti buih di atas air. Dan Allah mencabut rasa
takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu
penyakit wahn.” Seseorang bertanya, “Apakah wahn itu?” Beliau menjawab, “Cinta
dunia dan takut mati.” (HR. Abu Dawud. Nomor 3745)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar