“Siapa diantara
kalian yang belum pernah melihat tebu?” begitulah Beliau membuka cerita setelah
terlebih dahulu menyampaikan puji-pujian kepada Allah SWT dan shalawat kepada
Nabi SAW beserta para sahabat dan pengikut-pengikutnya serta kepada seluruh
auliya-auliya akbar Thariqat Nadsyabandi. Beliau selalu mengingatkan kami bahwa
para Nabi dan para Wali itu tidak pernah mati, mereka hanya berlindung disisi
Allah SWT.
Kemudian Beliau
bertanya lagi,”Kalau kalian perhatikan tebu, bagian mana yang paling manis,
ujungnya atau pangkalnya?”. Serentak murid-murid Beliau menjawab, “Pangkalnya
Guru!”.
“Benar, tebu itu yang
manis adalah pangkalnya semakin ke ujung maka akan semakin hambar. Coba kalian
perhatian tebu apabila ditiup angina. Bagian yang bergoyang mengikuti arah
angin adalah pucuknya. Kalau angin datang dari timur maka dia akan menghadap
kebarat begitu juga sebaliknya kalau angina datang dari utara maka ujung tebu
akan mengikuti arah angin menuju ke selatan. Bagian ujungnya itu tidak ada
pendirian, terombang ambing menurut keadaan.”
Guru diam sejenak
kemudian Beliau kembali melanjutkan ceramahnya, “Begitulah gambaran orang yang
belum menemukan seorang pembimbing rohani, dia akan terus menerus mencari
kebenaran tanpa batas waktu padahal umur yang diberikan Tuhan hanya sebentar.
Apabila didengar ada ulama A disana keramat maka dia akan ke ulama A, besoknya
didengar lagi ada kiayi Z sangat hebat maka dia mendatangi kiayi Z. Orang
seperti ini adalah ibarat sama dengan buih dilautan yang akan mengikuti arus
laut dan tidak mempunyai pendirian.”
“Seseorang yang telah
menemukan kebenaran tidak akan pernah bisa digoyahkan oleh apapun, dia tetap
ditempatnya seperti pangkal tebu dan
istiqamah dijalan yang ditempuhnya. Inilah orang-orang yang telah
diberikan pencerahan dan dibukakan hijab oleh Tuhan”
Begitulah Guru saya
bercerita tentang ilmu tebu. Cerita itu sudah lama sekali saya dengar dan
sangat membekas di hati. Saya sangat terkesan dengan apa yang Beliau sampaikan
karena sebenarnya saya dulunya adalah ujung tebu yang terombang ambing oleh
angin. Saya adalah seorang pencari yang tidak mengerti apa yang saya cari
sehingga sekian banyak orang saya jumpai namun tidak membuat saya bisa
menemukan ketenangan hati apalagi menemukan Tuhan.
Syukur Alhamdulillah
kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk kepada saya sehingga berjumpa
dengan seorang ulama pewaris Nabi, memiliki kekeramatan yang luar biasa
sehingga sampai saat ini saya benar-benar terbimbing kejalan-Nya.
Lewat tulisan ini
saya sampaikan kepada saudara se Guru bahwa kita semua telah dipertemukan
dengan seorang Khalifah Rasul, dengan seorang Ulama Akhir Zaman yang sangat
keramat maka perpegang teguhlah kepada Beliau.
Semoga Allah SWT akan
membukakan hijab kita untuk menyaksikan kebesaran-Nya dan rawatlah biji zikir
yang telah ditanam dalam Qalbu sehingga nanti akan berbuah dan bisa dinikmati
oleh sekalian manusia dimuka bumi. Mari kita menebarkan salam dan kebajikan
kepada seluruh manusia sebagai bagian dari bhakti kasih kita kepada Guru dan
sebagai bagian dari amal ibadah kita kepada Allah SWT. Semoga Allah memberikan
kesehatan dan umur panjang kepada Ulama Pewaris Nabi sehingga akan terus bisa
membimbing dan menuntun kita ke jalan-Nya, Amien Ya Allah, Amien Ya Rahman,
Amien Ya Rahim, Amien Ya Rabbal ‘Alamin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar